Skip to main content

True Feelings

Pernah merasakan cinta yang tak bisa dilupakan? Kalau pun terlupa, itu hanyalah pura-pura, bukan? Bahkan itu hanya sekedar pengalih perhatian, kan? Ya, aku pernah mendapatkan cinta seperti itu, hingga aku selalu menunggumu, meskipun aku tidak mengatakannya.

Benar saja, perasaan itu tak bisa kulupakan dengan mudah. Hingga saat ini, senyummu terlihat jelas. Saat aku menutup mata, kau terlihat dengan sangat jelas. Dan kau tahu? betapa sakit mengingat segalanya, betapa sakitnya tidak bisa melupakanmu. Hatiku terasa sesak saat menyadari perasaan itu masih jelas ada dalam hidupku.

Kau berdiri tegap dihadapanku, melakukan hal-hal konyol yang hanya bisa dilakukan olehmu. Tanpa susah payah, kau membuatku melepasakan tawaku. Dan dengan lantangnya aku melempar senyum bahagia untukmu. Hari-hari itu, aku belum menyadari perasaan yang masuk dalam hatiku. Yang aku tahu, aku hanya nyaman bersama denganmu.

Dan hari berjalan sangat cepat saat aku bersamamu, setiap senyuman yang tak terhitung, muncul begitu saja. Mata yang selalu menampakkan kebahagian itu, tampak sangat indah ya? Seperti hari itu, kau mengeluarkan lelucon aneh, tentang dirimu sendiri. Entah apa aku yang ke ge-er an karena aku seperti mengenalmu lebih dekat. Dan yang lebih gawat, banyak sekali hal-hal yang ingin lebih aku ketahui darimu.



Ya, tanpa sadar, aku selalu menanyakan apa pun tentangku. Aku benar-benar melakukannya tanpa kusadari. Saat kau tiba-tiba duduk di sampingku, aku merasa sangat bagagia, tapi aku tak ingin menampakkannya. Aku terlalu malu untuk memperlihatkan perasaanku pada yang lainya. Aku menanyakan apa makanan kesukaanmu, lagu kesukaanmu, warna kesukaanmu, komik kesukaanmu, film kesukaanmu, tipe cewek kesukaanmu, barang yang kau sayangi, keluargamu, temanmu, dan lainnya. Begitu banyak yang kutanyakan padamu, dan karena aku hanya bisa melihatmu, aku lupa apa jawaban yang kau berikan.

Aku mulai mengenalmu lebih dekat saat kau berada di sampingku. Dan aku ketagihan berada di sampingmu. Namun, kau duduk tepat di depanku. Ha~h! Aku terlalu bahagia, tapi aku takut. Aku takut tak fokus pada pelajaran yang sedang berlangsung. Yaah, dan terjadilah apa yang kutakutkan, aku hanya memandangimu dengan senyum paling menawan.

Kau duduk di dekat seorang teman sekelas kita, hmm, apa biasanya "dijodoh-jodohkan"? ya, kau dijodohkan dengannya oleh teman-teman sekelas lainnya, termasuk aku. Kulakukan itu untuk meutupi perasaanku. Aku tertawa untuk menutupi secara perlahan, hari-hari tak berharga yang kulalui, dengan mengalaminya saja. Aku hancur. Walau pun aku tersenyum saat itu, tapi hatiku serasa sesak saat melakukannya.

Kau tahu satu hal yang membuatku sangat-sangat iri? Tradisi kelas kita untuk menghemat uang jajan, setiap anak membawa makanan dan dimakan sama-sama. Artian cowok dimakan sama-sama adalah makanan dijadikan satu dan dimakan bersama-sama. It's amazing, right? Sebuah kejadian yang akan teringat di memori masa-masa SMA. Hari itu, kau membawakan nasi goreng untuk bekal makan siangmu. Kau memberikan untuk seseorang lain, dan aku sedikit atau sangat ingin itu juga. Dan aku katakan, "Wah, aku juga ingin!"

Minggu berikutnya, sebuah kejadian tak terlupakan, kau membawakan nasi goreng itu. Kau tahu, itu makanan terlezat yang pernah kumakan. Aku menikmatinya, sangat-sangat menikmatinya. Dengan senyuman termanis, aku memakannya. Sejak saat itu, kita semakin dekat, aku sering berkunjung ke rumahmu, dan sebaliknya.

Aku memang bukan orang yang dengan mudahnya memperlihatkan perasaanku, tapi aku takkan segan juga aku merasaakn rasa itu meski dengan cara berbeda. Seperti sebuah cerita novel cinta lainnya, aku menunjukkan dengan sering menjailimu, menjadikanmu bahan untuk bercanda. Mengertikah kau, bahwa duniaku sudah berpusat padamu?

Aku memanggilmu dengan nama berbeda, agar nama itu hanya untukku dan sebuah pertanda kau spesial untukku. Kau melakukan hal yang sama, kau memberikanku sebuah nama yang berbeda dari lainnya, sering menjailiku, dan menjadikanku bahan bercanda. Apa kau rasakan perasaan yang sama denganku? Aku tak memiliki kepercayaan diri, setiap orang pun pasti merasakan hal yang sama, bukan? Aku tak ingin menganggap itu berlebihan, karena aku takut, takut untuk sakit.

Dalam waktu saling berkunjung itu, aku mengenalmu lebih dalam. Kau menceritakan kisah-kisah lucu, cerita keluargamu, kesedihanmu, ketidaksukaanmu, dan cinta pertamamu. Aku begitu memaksamu untuk mengatakannya, ya, aku sangat ingin tahu. Saat aku tahu pun, aku tak peduli dengan itu, aku hanya melihatmu.

Aku suka dengan perasaan ini, aku suka bisa melihatmu, aku suka selalu mencari sosokmu dalam kerumunan, dan aku suka apa pun yang ada padamu. Tanpa aku sadari, aku menyukai bagaimana pun dirimu. Tapi apa yang bisa kulakukan, aku selalu menunggumu meski aku tidak mengatakannya. Sebuah prinsip untuk menggapai mimpi sudah kutetapkan dan aku telah berjanji pada diriku sendiri, dan janji itu tak bisa kuingkari. Untuk menggapai impianku, aku harus menepati janji yang kubuat untuk diriku sendiri.

Waktu berlalu cepat, ya? Aku mengingat hari itu, kau mengirimiku sebuah pesan singkat menyatakan kau akan ke rumahku, padahal biasanya kau jarang mengirim pesan jika ke rumahku. Kau terbiasa langsung ke rumahku. Aku seperti mendapat sedikit sengatan listrik, entah sengatan bahagia atau ketakutan.

Senja datang bersamamu, sebuah ketukan pintu yang memberikan ketukan berlebih pada detak jantungku. Yang kita lakukan hanyalah berbicara seperti biasanya, seperti biasa, ini sudah menjadi sebuah kebiasaan favoritku. Lalu waktu berlalu, kau pun pulang.

Beberapa menit kemudian, kau mengirimiku sebuah pesan singkat, ya, kau menyatakan perasaanmu. Senja itu, tanganku terasa sangat dingin, detak jantungku berdetak lebih cepat, senyum megembang tanpa izinku, mataku berbinar, dan senja terindah yang pernah kurasakan.

Aku berpikir keras untuk mengetik dengan ujung jariku, aku mencoba menenangkan diriku. Aku terjebak dalam perasaan suka dan janji impianku. Pilihanku adalah untuk hidupku, memberikan diriku kesempatan memilih antara kau dan impianku. Impianku yang selalu kurajut sebelum bertemu denganmu. Janji yang kubuat sebelum bertemu denganmu. Apa aku akan mengorbankan mimpiku untukmu?

Berawal dari ujung jari, kita berpisah dan menghilang. Pagi itu, kau menghindariku. Pagi yang membuatku seperti tertusuk seribu jarum dan dicabut begitu saja. Kau tak ada dihadapanku lagi. Kau menghilang dariku begitu saja. menjauh, menghindar, dan segala kata yang mewakili. Jantungku terasa sangat sakit, tanpa bisa mengatakan apa pun, aku hanya melihatmu tanpa ada balasan darimu.

Mungkin aku begitu kejam, membuatmu kecewa, apa kau sangat tersakiti? Aku menutupinya, aku tertawa untuk menutupi secara perlahan hari-hari tak berharga yang kulalui tanpamu. Dan hari-hari seperti itu berlalu, dan tersadarlah kita sudah menghilang dalam waktu setahun.

Kau telah mencintai orang yang berbeda, karena aku merasa aku mengerti, aku pun menangis. Kau sudah melupakanmu, dan bodohnya aku masih menunggumu. Harapan kau akan katakan hal yang kuinginkan di senja itu. Aku tak memiliki kepercayaan diri untuk mengatakan sebenarnya.

Hal yang menakutkan takkan menghilang, aku pun telah mengerti kamu tidak bisa menundukkan kepalamu bukan? Menundukkan kepala untuk melihatku lagi, Untuk memandangku saja, kau mungkin akan merasa sakit. Aku hanya ingin katakan, Maaf!

Meski pun kunyalakan cahaya indah seperti apa pun itu, aku selalu terhenti di depan cermin. Aku mencoba untuk mengalahkan perhatianku padamu, mengalihkan harapanku padamu. Aku mencoba untuk berhenti berharap, dan aku mendapati sebuah kegagalan.

Tiba-tiba aku teringat bayangan samping wajahmu. Sampai kapan pun tanpa melupakan dirimu aku mencari kelanjutan mimpi ini. Aku mendapati diriku terjebak dalam bayanganmu, mencoba melarikan diri, tapi selalu gagal. Hanya kau yang terlihat dan kenangan bersamamu sebuah hal berharga, meski terkadang aku menangis karena kau telah melupakanku. Aku hanya bisa melihatmu dari sisi yang tak terlihat olehmu.

Dan aku hanya bisa mencoba melupakanmu, meski terasa berat, kau adalah masa lalu yang selalu menutup masa depan. Sebuah tembok yang terbentuk begitu saja hingga cahaya masa depan pun tak kulihat. Aku akan mencoba menerima apa yang kau lakukan padaku, mungkin ini adalah karma yang pantas untuk kudapatkan. Meski akan terlihat lubang besar di hatiku, aku akan selalu menunggu dalam diam, dan percaya seseorang akan menutupnya. Selamat tinggal di titik aku melupakanmu, aku ingin melihat mimpi ingin melihat mimpi yang indah.

Author : Ludia M.P
Theme Song : YUI -YOU
Keywords : Perasaan, menunggu, lihat, senyum, senja.
Project : @YUI17Melodies #MelodiHijauOranye

Comments

  1. Waaa... Nice! Aku bacanya sambil senyum-senyum :) :) :) jadi kangen masa SMA dan masa-masa jadi secret admirer ^-^ high school never dies!!

    ReplyDelete
  2. yang di atas benar2 terjadi tuh,, masa-masa SMA yg masih labil, jdi ABG Ababil, hehe tpi ngangenin, :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl