Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2015

Halaman Terakhir (Last Page)

Aku terduduk di bawah sebuah pohon besar dekat rumahku. Beralaskan akar yang mencuat dari tanah, aku bersandar pada batang pohon itu. Daun-daun hijau yang terjatuh karena berat menampung embun. Aku memegang sebuah buku yang sudah mulai lusuh, pinggirannya bahkan sudah menguning, tertulis nama "Drea's Book" di sampul buku itu, berhiaskan gambar-gambar bintang, hal yang paling disukai Dreas. Hampir setiap halaman sudah ku baca berulang kali hingga aku hafal. Isi buku itu bertuliskan banyak hal tentang Dreas, mulai dari mimpi, peristiwa bahagia, konyol, bahkan menyedihkan. Banyak hal yang dia ceritakan dari keluarganya, sahabat, bahkan orang yang baru dia temui, tak terkecuali aku. Aku teman yang baru dikenalnya selama 3 tahun, tapi dia memberikanku hal yang berharga. Untuk hidup yang tak selamanya sendirian, untuk perbedaan yang indah, untuk pertengkaran yang lucu, dan untuk pertemuan yang selalu disertai perpisahan. Dalam buku itu juga tertulis apa yang kusikai dan kubenci

Kebahagiaan Setangkai Bunga

Aku selalu menunggumu. Orang yang selalu datang setiap hari untuk menemuiku. Tersenyum padaku, memandangku dengan penuh rasa sayang, dan memperlakukanku dengan penuh kelembutan. Di sisi taman yang sama aku selalu menunggumu. Kau selalu menempatkanku di sisi yang dipenuhi cahaya. Memberiku kebahagiaanmu dalam setiap ekspresi yang kau tampakkan. Setia p cerita-cerita itu selalu sempurna kudengarkan, tak ada yang terlewatkan. Meski terkadang kau tak menghampiriku, kau selalu melihatku dengan mata yang selalu kurindukan. Mata yang selalu ingin kulihat dalam keadaan yang sama. Mata yang kuharapkan hanya melihatku. Hanya saat hujan turun kau tak berada di sisiku. Saat itu kau tak terlihat, membiarkanku sendiri menghadapi hujan ini. Tapi setelahnya, kau datang dengan berlari padaku. Mencemaskanku, lalu memastikan apakah aku baik-baik saja. Ekspresi cemas itulah yang membuatku tetap tersenyum meski kau pernah meninggalkanku sendiri. Tapi hal yang membuatku lebih bahagia, saat kau menjagaku dar

Easy not Simple

"The easy thing doesn't seem like the simple think." Hidup ini tak sesederhana yang terlihat. Semakin sederhana hal yang dilakukan semakin rumit proses di belakangnya. Hal praktis yang biasa kita lakukan merupakan hasil pikiran seseorang yang sangatlah rumit. Orang-orang tersebut terbiasa terlihat pemalas, pengangguran, dan tidak memiliki kerjaan. Menurut orang lain, orang-orang tersebut orang yang selalu linglung dan selalu bengong, mereka mengira orang-orang tersebut tidak bekerja/ melakukan apa pun. Bah , padahal otak mereka bekerja lebih keras dari orang lain. Bukan karena mereka terlihat pemalas, mereka tidak melakukan apa pun. Banyak sekali contoh ilmuwan yang membuktikan hal tersebut, seperti Albert Einstein dan Isaac Newton (yang aku tahu baru ini). Mereka terlihat tidak beranjak dari tempat mereka atau dari kamar mereka karena sedang berpikir tentang hal-hal yang disekitar mereka dan mencoba menjawab pertanyaan yang berada di pikiran mereka. Otak mereka dipenuhi