Skip to main content

To Mother via FB

Kumpulan tulisanku yang ada di Facebook pribadiku, sebuah cerita tentang seseorang yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Meski tak ada hubungan darah, engkaulah ibu keduaku. Dan saat kau sudah tak bisa kugapai lagi, hanya doa yang bisa kuberikan padamu. Semoga engkau bisa tenang di tempatmu berada sekarang.

saat aku tak mengingat hari itu, 

saat kau takkan kembali lagi, 
saat aku melihatmu terdiam, 
saat aku tak bisa keluarkan air mataku, 
saat aku tak bisa katakan apa pun,
saat aku melihatmu tak bisa bergerak lagi, 
saat aku meantapmu, saat aku tak bisa memanggilmu, 
saat aku tak bisa mendengar suaramu, saat itu, 
saat aku memulai tangisanku saat mengingatmu.
for my beloved women, someone never met again. 
Thanks for your life to protect me. 
I never forget you, actually i can't forget you, I Love You ~~~





satu hal yang paling aku sesali adalah hari itu. Hari dimana aku tak mampu melihatmu dalam keadaan lemah itu, dan aku melarikan diri dari itu. Dan aku menyesal karena aku tak mampu melihatmu saat itu. Karena jika aku tahu bahwa aku takkan bisa melihatmu lagi, aku akan menatapmu entah berapa sakit hatiku untuk melihatmu dalam sisi lemah itu.


Kau yang selalu menerima tangisanku, rengekanku, amarahku, kenakalanku, keangkuhanku, dan kebodohanku. Kau yang selalu tersenyum dalam setiap kesalahan yang kuperbuat meski kulakukan padamu.Kau yang tak pernah lelah menerimaku dalam rumahmu, hidupmu. Kau yang selalu melakukan segala keinginanku. Kaulah tempatku berlari untuk menumpahkan segala kesedihanku. Kaulah segalanya.


Entah sejak kapan, aku menjadi tergantung padamu, kau adalah salah satu ornag yang berharga bagiku.

Entah sejak kapan kau adlah isi dalam hidupku. Dan saat kau pergi, kekosongan itu pun terasa berarti. Kau membuat bekas lubang yang sgat sulit ku tutupi. Aku pun menyadari bahwa Hidupku dan diriku berubah di hari itu.

Sakit itu, masih kurasakan hingga hari ini. Sakit yang terasa saat mengenangmu. Hanya dengan mengingatmu, air mataku mengalir dengan mudahnya. Sisi lemah itu, aku yang membuatnya sendiri. Tapi ini adalah harga penyesalanku.


Aku tak pernah mengenal masa lalumu lebih jauh lagi. Yang aku tahu, saat aku kecil, kau selalu bersamaku.

Aku bahkan tak tahu tanggal lahirmu, dimana kau lahir, siapa kau sebelum mengenalku. Tapi yang aku rasakan ada keberadaanmu yang memberikanku sebuah perlindungan. 
Aku ingat hari itu, dimana aku bisa memelukmu dalam ketakutanku, dlam malam gelap itu, kau memberiku sebuah kehangatan yang aku rindukan. Never stop to loving you

Owh, aku membuatmu kecewa. Aku berlari ketika kau melihat kenakalanku itu. Aku lupa apa yang kau katakan saat itu. Tapi aku menangis meraung, terisak dalam penyesalan kecilku. Tapi kau tetap tersenyum padaku di pagi selanjutnya. Dan sejak saat itu, aku tak ingin melakukan kesalahan yang sama itu. Aku takkan membuatmu mengatakan hal itu padaku lagi. Aku sudah melakukannya.


Segala pengorbananmu tak kusadari sebelumnya. Aku menyadari begitu berharganya saat kau tak disisiku lagi. Aku mendengarkan betapa kau hal terpentingku. Meski kau bukan siapa pun bagi orang lain. Tapi kau takkan tergantikan. Kau bukanlah ibuku, ayahku, saudaraku, tapi kau adalah seseorang yang ingin kuulangi. 

Andai aku bisa mengulang waktu sekali lagi, aku akan katakan betapa "Aku mencintaimu". Loving you forever until my life end.

Aku melihatmu mengerang kesakitan, betapa runtuhnya tembokku. Aku ingin menangis saat itu juga, tapi aku tak ingin kau melihatku lemah. Kaulah yang mengajarkanku kekuatan itu, kekuatan untuk melawan kepedihan itu. Tembok itu berlahan runtuh, hingga saat aku melihatmu untuk terakhir kalinya. Senyuman dan tangisan yang hanya akan bisa kulihat dan kudengar dari kenanganku. Aku menatapmu terpaku, mencoba untuk melawan kenyataan itu, tapi itulah yang terjadi, kau pergi.


Aku belajar banyak hal darimu, dari setiap langkah hidupmu. Senyumanmu yang mengajarkanku kebahagian, kesedihanmu yang menyadarkan ttg kesalahan. Entah berhakkah aku tersenyum karena itu, tapi aku akan menjagamu tetap dalam kenanganku. still Loving you.

Comments

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl