Skip to main content

Kata 'tanpa' Waktu

Tuhan beri aku kata
agar dia paham
Tuhan beri aku waktu
agar dia tahu

Tapi dia tak mau mendengar
Tapi dia selalu menghindar

Tak mengerti ucapannya
hanya bisa rasakan
Tak tau ini benar atau salah
hanya bisa menerima

Hanya bisa diam
Hanya bisa memandang
agar dia tahu

Aku menyukai tangan lembut itu
yang selalu membekas dipipiku
Tapi
Aku benci barang yang dia bawa
tak pantas di tangan itu
dan berbekas terlalu lama padaku

"Hei kenapa kau hanya berdiri disana?"
"Ah, wajahmu basah."
"Hei, apa begitu menyakitkan melihatku?"

Rautnya berubah menakutkan
Disini aku hanya menangis
Karna dia juga merasakan sakit

Sakitku tak seberapa
Karena akan menghilang
Aku tak tahu sebesar apa sakitnya
Tapi,
Jika ini yang bisa kulakukan
tuk hilangkan sakitnya
Aku siap menerima

Maaf,
hanya sebentar aku bisa membantu
Maaf,
jika hanya bisa menambah rasa sakit

Hari ini
Tak lagi aku bisa merasakan sakit
Tapi tangisnya begitu berbeda

Aku sangat bahagia, Tuhan
karena akhirnya aku bisa melihat
mata yang begutu mencintaiku

Tuhan, meski kau berikan kata
aku tak bisa mengatakannya.
Waktu, yang tak lagi kupunya
terima kasih.


Ayo menulis~~

Comments

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl