Aku tertarik dengan sebuah paragraf bagus dari sebuah artikel
"Saya percaya bahwa pikiran tercermin melalui bahasa. Berbahasa adalah berpikir. Tidak ada pikiran di luar bahasa. Maka bagi saya berbahasa adalah soal bermain pikiran, jauh melebihi benar dan salah."
Source Geo Times
Source Geo Times
Artikel tersebut sedang membahas tentang sebuah penggunaan bahasa. Bahasa merupakan hasil dari sebuah pemikiran dan digunakan untuk menyampaikan dari sebuah pemikiran, karena itu pikiran takkan lepas dari sebuah bahasa. Pemilihan bahasa bukanlah tentang mana bahasa yang benar dan salah, tapi tentang konteksnya. Bahasa yang menurut saya baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan konteksnya. Seperti bahasa yang tepat digunakan untuk menulis cerpen dan artikel menggunakan bahasa yang berbeda.
Menurut saya bahasa merupakan tentang budaya juga. Kita menggunakan bahasa yang tepat untuk artikel, cerpen, acara pernikahan, diskusi, dan lainnya dipengaruhi karena 'umumnya begitu' kemudian adanya kesepakatan untuk menggunakan bahasa yang tepat.
Penggunaan bahasa yang terikat itu juga tidak ada masalah, tapi penggunaan bahasa juga bebas untuk setiap individu, karena individu tersebutlah yang memiliki hak tentang bahasa yang akan dipilih.
Terlintas di pikiran saya,
Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat.
Setiap orang juga memiliki hak untuk didengarkan atau dibaca pendapatnya.
Setiap orang memiliki kewajiban untuk menghargai pendapat orang lain dengan membaca atau mendengarkan.
Tapi
Setiap orang memiliki hak untuk menolak/tidak menerima pendapat orang lain
dan Setiap orang memiliki kewajiban untuk menerima sikap tersebut.
Comments
Post a Comment