Skip to main content

Bahasa Benar dan Salah


Aku tertarik dengan sebuah paragraf bagus dari sebuah artikel

"Saya percaya bahwa pikiran tercermin melalui bahasa. Berbahasa adalah berpikir. Tidak ada pikiran di luar bahasa. Maka bagi saya berbahasa adalah soal bermain pikiran, jauh melebihi benar dan salah."
Source Geo Times

 Artikel tersebut sedang membahas tentang sebuah penggunaan bahasa. Bahasa merupakan hasil dari sebuah pemikiran dan digunakan untuk menyampaikan dari sebuah pemikiran, karena itu pikiran takkan lepas dari sebuah bahasa. Pemilihan bahasa bukanlah tentang mana bahasa yang benar dan salah, tapi tentang konteksnya. Bahasa yang menurut saya baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan konteksnya. Seperti bahasa yang tepat digunakan untuk menulis cerpen dan artikel menggunakan bahasa yang berbeda.

Menurut saya bahasa merupakan tentang budaya juga. Kita menggunakan bahasa yang tepat untuk artikel, cerpen, acara pernikahan, diskusi, dan lainnya dipengaruhi karena 'umumnya begitu' kemudian adanya kesepakatan untuk menggunakan bahasa yang tepat. 

Penggunaan bahasa yang terikat itu juga tidak ada masalah, tapi penggunaan bahasa juga bebas untuk setiap individu, karena individu tersebutlah yang memiliki hak tentang bahasa yang akan dipilih.

Terlintas di pikiran saya,
Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat.
Setiap orang juga memiliki hak untuk didengarkan atau dibaca pendapatnya.
Setiap orang memiliki kewajiban untuk menghargai pendapat orang lain dengan membaca atau mendengarkan.
Tapi
Setiap orang memiliki hak untuk menolak/tidak menerima pendapat orang lain
dan Setiap orang memiliki kewajiban untuk menerima sikap tersebut.

Ayo menulis~~

Comments

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl