Skip to main content

Pengguna Jalur 2 Arah


Pengguna jalan umum itu banyak jenisnya, dari pengguna kendaraan bermotor pribadi atau umum, sampai pejalan kaki. Dari orang yang taat di jalan, sampai orang yang seenaknya sendiri.


Kendaraan bermotor sudah disediakan, yaitu jalan raya. Pejalan kaki juga sudah disediakan trotoar meski pun kadang tidak layak dan kadang tidak disediakan, meskipun itu letaknya di jalan besar.


Pada postingan ini, ruang lingkupnya jalanan kota besar yang seharusnya fasilitasnya memadai. Sedikit kritikan, tapi fasilitas trotoar sangat kurang diperhatikan bahkan kadang diacuhkan. Kalau pun ada perbaikan trotoar, itu pun hanya digunakan sebagai ajang korupsi. Padahal masih banyak trotoar yang belum diperbaiki, tapi malah membongkar trotoar yang masih bagus, untuk diganti yang baru lagi. (eh, sedikit melenceng).


Beberapa hari yang lalu saya sedikit berdebat dengan pengguna motor(PM) tentang penggunaan jalur di jalan raya. Aku berdebat cukup menggebu karena tidak sependapat, sih.


PM merasa terganggu dengan angkot yang berada di jalur motor(ini anggapan PM). Angkot itu sering berada di jalur motor ketika lampu merah. Ketika macet, angkot juga sebagai biang kemacetan lanjutan karena berada di jalur motor, sehingga membuat motor tidak bisa bergerak. PM juga sangat membenci ketika angkot tiba-tiba berhenti atau terkadang memotong jalur motor untuk menaikturunkan penumpang.



Yang aku tahu jalan dua jalur bukan hanya dibagi berdasarkan jalur R2 dan R4, bukan jalur kiri untuk motor dan jalur kanan untuk mobil(R2). Sebagi orang yang bukan PM, awalnya aku berpikir kalau jalan raya dua jalur dibagi dua, yaitu jalur lambat dan jalur cepat. Setelah aku cari tahu, ternyata jalan raya dua jalur dibagi menjadi 3, yaitu jalur kiri mpu,bus umum, dan R2; jalur tengah untuk R4 dan; jalur kanan untuk menyalip/mendahului. Seharusnya, sebagai PM dia tahu aturan ini.
Hal ini menunjukkan bahwa MPU atau angkot boleh menggunakan jalur kiri.
Jadi, para PM, jalur kiri bukan hanya milik Anda, Anda juga harus berbagi!


Untuk angkot yang tiba-tiba berhenti atau memotong jalur, terkadang hal tersebut juga membuatku dongkol, walau pun aku pengguna angkot. Angkot yang melakukan itu punya alasan untuk menaikturunkan penumpang. Sebenarnya, ini harus disadari pengguna angkot untuk tidak mendadak mengatakan berhenti pada sopir. Kalau mau memberi saran pada supir angkot, lebih baik gunakan jalur kiri, sehingga tidak memotong kendaraan lainnya. Dan untuk PM, harusnya mereka tahu kalau namanya angkot bisa berhenti untuk menurunkan penumpang, sehingga PM harusnya lebih hati-hati ketika berada di belakang angkot.


Hal yang paling membuatku marah adalah ketika aku menyatakan pendapatku tentang ketidaksukaanku terhadap PM yang menggunakan trotoar sebagai jalan alternatif ketika macet. PM malah mengatakan ' senang saat melakukannya'.


Aku yang biasanya sebagai pejalan kaki sering menggunakan trotoar, sangat merasa tidak nyaman dengan PM seperti itu. Saran buat pejalan kaki di trotoar saat macet, kalau ada PM yang berada di belakangmu dan mengklakson terus, tidak perlu gugup/takut, jalan santai saja. Pejalan kaki yang berjalan di trotoar tidak melakukan kesalahan, tapi PM yang sudah melanggar peraturan lalu lintas.


Kalau aku sih malah memperlambat jalan. Masa bodoh dengan klakson2 mereka. Mereka yang salah jalur!


Ada beberapa PM yang mengomentari pejalan kaki yang berjalan di jalan beraspal.


Pejalan kaki ngelakuin itu karena ketiadaan trotoar untuk jalan kaki. Jadi, wajar dong! Ya mana mungkin pejalan kaki terbang gitu?


Terima Kasih sudah membaca sedikit keluhan mungkin. Tapi cobalah berpikir! Bijaksanalah dalam menggunakan kendaraan Anda! Oh ya, kalau bisa membuat SIM dengan prosedur yang benar. Dan Anda sebagai pengguna jalan raya, Haruslah Anda mempelajari Aturannya! (Wajib)


Jika Anda tidak mematuhi aturan, silahkan saja! Tapi kalau mati, jangan mengajak atau menyalahkan orang lain!

Ayo menulis~~

Comments

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl