Skip to main content

Restoran Cepat Saji

Aku terduduk di dekat jendela, memandang jalan raya yang lebih banyak dioenuhi sepeda motor. Cuaca cukup cerah meski terasa sedikit mendung. Dalam sebuah restoran cepat saji, aku memesan beef burger, minuman soda, dan kentang. Duduk di meja untuk dua orang, meski aku sendiri. Di depanku ada orang asing yang memesan menu yang hampir sama denganku, tapi dengan porsi yang lebih besar. Yang aku salut darinya adalah, setelah selesai makan, dia membuang sampah makanannya sendiri, bayangkan padahal ini di dalam restoran. Betapa mereka mencintai kebersihan.

Pandanganku beraliuh pada sebuah bangunan tua di seberang jalan. Bangunan tua ala Belanda, bercat coklat, terdapat sebuah bangunan seperti menara di sebelahnya namun tanpa atap genteng, dan sedikit jendela tanpa bisa dibuka. Ah, ternyata itu bangunan PT PLN..

Arah jam 11 dari bangkuku, rerdapat seorang laki-laki dan perempuan sedang bercakap-cakap. Aku tak bisa mendengar apa yang dibicarakan. Tapi aku menebak bahwa laki-laki itu mendengarkan presentasi dari perempuan itu. Entah apa yang dipromosikan, tapi perempuan itu berasal dari perusahaan MLM (Multiple Marketing). Laki-laki itu hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari perempuan itu. Sungguh menyiksa, menurutku.

Comments

Popular posts from this blog

New Cover | Estuary (The Star Lily Lake)

↑ Full Version ↑ ↑ Front Cover Only ↑ More info: © photo to the artist Edited by M.P Use PhotoScape

Hal yang kusukai

Aku sangat menyukai langit cerah di malam hari Setelah hujan seharian. Hal itu mengingatku pada diriku saat kecil Yang masih sangat polos. Sekalipun hanya kata sederhana yang bisa kulontarkan "Indah" Tanpa perlu memikirkan masa depan Apa yang akan terjadi esok Apa kata orang Apa aku berhak hidup Hari ketika aku menangis seharian Dan langit malam itu sanggup membuatku tersenyum Namun itu juga mengingatkanku pada malam Saat aku bertanya pada diriku "Apakah ada dunia tanpa diriku?" "Akankah itu lebuh baik?" Aku merindukanmu bukan karena aku mencintaimu Aku merindukanmu karena kau mengingatkan diriku Yang dengan sederhananya melambaikan tangan padamu Untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa terbaikku Ditulis tanggal 05 April 2019

Bangku Taman, 1 Juli

Jalan sepi yang lenggang itu, dengan paving abu-abu yang mulai berlubang. Jalan ini selalu tampak sepi, jarang ada orang yang melewatinya apalagi ketika hujan bahkan petugas kebersihan pun jarang membersihkan jalan ini. Tidak heran, jalan ini sepi karena terletak di bagian paling pojok sebuah taman. Daun-daun yang berserakan yang hampir tiga hari tidak dibersihkan. Meski jarang dilewati bagian taman ini sangat indah, terdapat pohon maple besar  di setiap sisi-sisi jalan, hamparan rumput hijau yang bersanding dengan berbagai macam bunga, seperti mawar, aster, gerbera, iris, dan lily. Ada juga sebuah sisi dengan deretan bunga matahari. Saat musim semi tiba, hijau dedaunan akan nampak sangat indah, daun yang bertebangan karena musim semi seperti hujan hijau yang tampak indah. Ketika malam tiba, dari taman bagian ini juga bisa melihat berbagai rasi bintang. Taman ini hanya diterangi beberapa lampu taman, sehingga cahaya bintang akan terlihat berkelip indah. Di bawah sebuah pohon mapl